Sabtu, 05 November 2016

Helmi Didaulat Suku Lembak


BENGKULU, BE – Walikota Bengkulu H Helmi Hasan SE yang juga sekaligus Ketua DPW PAN Provinsi Bengkulu, didaulat oleh warga Suku Lembak sebagai bagian dari anggota keluarga mereka. Dengan pendaulatan ini, praktis Helmi menjadi bagian yang integral dari keluarga besar Suku Lembak Kota Bengkulu. “Dengan bergabungnya walikota ini, secara otomatis dia menjadi satu kesatuan dengan keluarga kami. Bila dia sakit atau disakiti, maka kami akan ikut merasakan sakit. Bila dia senang atau disenangi, maka kami akan ikut merasakan senang,” kata salah seorang tokoh masyarakat Suku Lembak Kota Bengkulu, Drs H Zulkarnain Dali MPd, dalam acara pagelaran sarafal anam, di halaman lapangan Pesantren Pancasila, pagi kemarin.
Sebagai salah satu suku yang cukup eksis di Kota Bengkulu, Wakil Rektor IAIN Bengkulu ini melanjutkan, Suku Lembak akan senantiasa mendukung program Pemerintah Kota. Menurutnya, hubungan antara masyarakat Lembak di Kota Bengkulu dengan pemerintah selama ini terbangun dengan harmonis.
“Kami mengucapkan selamat HUT Kota yang ke 295. Penduduk kami, penyumbang 60 persen kebutuhan beras di Kota Bengkulu saat panen. Inilah partisipasi kongkrit kami. Dan eksistensi kami ini cukup diterima oleh MUI, NU, maupun Muhammadiyah. Karenanya kami berharap sinergisitas antara masyarakat Lembak dengan Pemerintah Kota dapat semakin baik lagi,” sampainya.
Sementara Helmi, saat diwawancarai, mengatakan, ia selama ini memiliki hubungan yang erat dengan warga Suku Lembak. Dalam setiap kesempatan, ia selalu berupaya untuk menjalankan apa yang menjadi aspirasi masyarakat Lembak. “Ulama Lembak ingin masjid makmur, setiap Rabu, tidak kurang dari 5 ribu jamaah yang salat di Majid Akbar Attaqwa. Masyarakat Lembak butuh modal, kita berikan Satu Miliar Satu Kelurahan (Samisake). Jalan sebentar lagi kita buat mulus. Dulu heboh-heboh BLT, kita redam dengan BLA atau Bantuan Langsung dari Allah SWT,” katanya.
Helmi juga berkomitmen akan meningkatkan partisipasi Pemerintah Kota dalam upaya meningkatkan pelestarian kebudayaan Suku Lembak. Salah satunya, ia akan mendorong agar alokasi anggaran untuk kegiatan kesenian Suku Lembak ditingkatkan 100 persen dari yang pernah diberikan sebelumnya. “Terus terang, kita tidak suka dengan musik yang geal-geol tidak jelas. Kita mau budaya kita yang asli terjaga. Dengan demikian, kita tidak perlu mempelajari kebudayaan kita sendiri hingga ke Malaysia,” tukasnya.
Pantuan dilapangan, kegiatan ini berlangsung semarak. Sebanyak 2 ekor sapi disajikan untuk sekitar 200 tokoh Suku Lembak yang hadir saat itu. Selain musik-musik khas Suku Lembak, kegiatan ini juga diisi dengan acara ramah tamah
Sumber: http://bengkuluekspress.com/helmi-didaulat-suku-lembak/

Tidak ada komentar:

Posting Komentar